[Puisi] Abdiku Wahai Paduka

Ke mana lagi langkah tuan? Jalan berkelok kian menghilang Menjejak langit merangkul awan Kini nyata puncak terdaki Bukan mimpi lagi dicari Kaki ini menjadi saksi Ke mana lagi langkah tuan? Berguru pada sang empu Menimba di sumur ilmu Menggores pena di batu Bertutur pada kehambaan Mengharap pada kearifan Kini kutahu arti menunduk padi Bukan keangkuhan … Continue reading [Puisi] Abdiku Wahai Paduka

[Puisi] Mengapa aku, kamu?

Mengapa aku berbahasa? Biar aku bertutur padamu Pada gelapnya keputusasaan Pada terangnya harapan Lidahku bicara perdamaian Ujung pedangku boleh memaksa Tapi aku manusia Mencinta pada manusia lainnya Bukan aku putuskan kau berdosa Sabda Tuhan kujaga Aku ingin mati dalam damai Tak melihat beda Bahwa kau dan aku sama Berpijak pada tajamnya logika Mengapa aku beragama? … Continue reading [Puisi] Mengapa aku, kamu?

[Puisi] Tuntas

Telah kuterangkan semua Logikaku runtuh seketika dalam tanya Aku tak sedia untuknya Bukan aku bodoh Tapi pikirku tak mengalir Bukan aku alpa Aku menyusup ke pentas juara Ah, berharap semua sempurna Padahal aku jauh dari sana Para penggawa sudah bertitah Aku hanya diam kelu Kemurahan hati mereka Membuatku tetap tegak menatap Tuhanku selalu hadir juga … Continue reading [Puisi] Tuntas

[Puisi] Pasrah

Puisi ini sebenarnya sudah lama saya tulis, tapi ingin sekali saya sampaikan untuk kawan sekalian. Puisi berisi kegalauan Bang Akrie muda disaat dikhianati cinta. Namanya juga anak muda yang betul paham arti cinta sebenarnya. Bukan begitu? Pernah hati ini terguris Dengan fitnah dan tuduhan Yang menghiris Sehingga terasa diri ini hina Karena tiada siapa Yang … Continue reading [Puisi] Pasrah

[Puisi] Karena Allah

Jika bertemu karena harta, bila harta itu sudah tidak ada lagi…pertemuan akan tiada lagi Jika bergaul karena tahta, bila tahta itu sudah tidak ada lagi…pergaulan akan tiada lagi Jika bersama karena status, bila status itu sudah tidak ada lagi…kebersamaan tiada lagi Jika berkumpul karena kesamaan pikiran, bila timbul perbedaan…perkumpulan akan musnah Jika berkawan karena kesamaan … Continue reading [Puisi] Karena Allah

Bahasa Tanpa Rasa, Kosong!

Kahlil Gibran selalu bertutur lewat untaian kata indahnya. Abu Nawas bermunajat lewat syair lagu rindunya. Rumi berfilosofi dari kecerdasan pikiran dan hati. Chairil Anwar mendamaikan hati dengan puisi paripurna. Semua rentetan kata membentuk bahasa indah yang mengingatkan kita pada kekuatan rasa. Menuturkan cerita tentang kata-kata yang beruntai menjadi kalimat lalu menjelma menjadi bahasa tidak akan … Continue reading Bahasa Tanpa Rasa, Kosong!

[Puisi] Kerinduan

Langkah terjejak Tenggelam menghujam tanah Kerikil bertebaran Pasir berpegangan di ruas jemari Berjalan dalam kerinduan Menisik kerutan-kerutan hati Membasuh kotornya tingkah laku Merindumu dalam dekapan Rhima, Rindukah ini? Cintakah ini? Mengapa sakitnya tak terperi? Kala hati ini tak menatapmu hanya sekali Rindu

[Puisi] Syukur PadaMU

Tiada kesejukan segar tanpa indahnya subuh Tiada kenikmatan pagi tanpa bersyukur padaMU Tiada berkah upaya jemari tanpa ridhoMU Tiada indah mentari tanpa senyum tuk menyapa Tiada lelap malam tanpa indah gemintang Tiada hangatnya dekapan tanpa sujud padaMU Tiada kisah gemilang tanpa RahmatMU Takkan putus asa hamba yang punya Allah Maha Pengasih Takkan kecewa hamba yang … Continue reading [Puisi] Syukur PadaMU

[Puisi] Tak Cinta Bukan Berarti Benci

Aku sudah pernah di sana Bersamamu tentunya Meresapi setiap tuturmu Bagai hidup di Utopia Aku jadi jatuh cinta Walau pada akhirnya buta Aku lupa di luar sana Ada dunia yang nyata Lalu kau berbalik arah Tinggalkan aku yang mabuk Ya, dimabuk pesonamu Aku marah Kecewa Bukan padamu Pada diriku sendiri Kini aku telah kembali Menikmati … Continue reading [Puisi] Tak Cinta Bukan Berarti Benci

[Puisi] Bukan Pembenci

Wahai kau yang mengaku beragama Sudah cukup menebar benci Kalau kau benci Kristenisasi Kenapa tak kau kuatkan Islamisasi Bukan menabur benih mati Tunjukkan kau hidup menghidupi Buku balaslah dengan buku Bukan justru membakar buku Ceramah balaslah dengan ceramah Bukan justru membuat resah Jika kau merasa benar Tampilkan dari tingkah lakumu Bukan dari bicaramu yang palsu … Continue reading [Puisi] Bukan Pembenci