Mencari Berkah Ramadhan di Balik Himpitan Kehidupan

Di saat iklan Marjan sudah muncul, di situ suasana Ramadhan sudah mulai terasa

Ramadhan Tiba, Ramadhan Tiba, Marhaban yaa Ramadhan, Marhaban Yaa Ramadhan. Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan 1445H. Setelah energi dan emosi kita terkuras oleh kontestasi politik Pilpres 2024, kita waktunya kita untuk memperbaiki diri dengan ibadah yang setiap tahun ditunggu oleh umat Muslim. Kendati seperti itu, suasana puasa tahun ini rasanya sangat berbeda menurut saya. Okelah coba saya bahas di sini.

Kondisi Ekonomi Sedang Turun

Rasanya kondisi ekonomi kita dari tahun ke tahun tidak membaik malah semakin sulit. Dimulai dari harga beras yang melonjak di pasar, begitu juga gula pasir yang sudah mencapai angka 16 ribu per kg. Tentu di sebagian wilayah mendapatkan dampak yang lebih besar dari kenaikan harga ini. Padahal jika dilihat dari angka inflasi justru lebih rendah dibandingkan tahun 2023 (Feb23 4,97% : Feb24 2,75%). Lalu apa yang membuat ini terjadi? Tentu ada kesalahan tata niaga atau manajemen rantai pasokan di sini. Belum lagi, kemarin keluar berita bahwa akan ada kenaikan tarif PPN menjadi 12% yang sebelumnya di tahun 2022 naik dari 10% menjadi 11%. Walaupun baru diterapkan di tahun 2025, tetapi setiap ada rencana kenaikan tarif pajak dari pemerintah, pelaku pasar besar akan mengambil ancang-ancang jauh sebelumnya.

Kalau sudah seperti itu, tentu pelaku pasar di level mikro dan menengah akan menahan diri untuk mengeluarkan modal karena permintaan bakal lesu. Itu kalau pantauan saya di kota Metro Lampung ya. Kalau di tempat kawan sekalian bagaimana? Tapi, tentunya kita berharap pada berkah Ramadhan karena biasanya permintaan justru akan meningkat karena konsumsi masyarakat justru melonjak saat bulan puasa. Kontradiksi memang, karena seharusnya saat bulan puasa kita sebagai umat Islam harus menahan nafsu, tetapi justru malah semakin bernafsu saat berpuasa. Padahal kan kita tidak makan dan minum saat siang, tetapi kenapa justru pengeluaran pangan malah meningkat?

Apakah hal ini akan terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya? Mungkin tetap terjadi, atau justru karena lonjakan harga akan menyadarkan kita untuk menahan diri dalam berbelanja. Mungkin akan terlihat mulai hari ini dan besok senin di pasar karena persiapan untuk menyambut hari pertama puasa akan segera dimulai. Bagi umat Islam di organisasi Muhammadiyah sepertinya akan mulai berpuasa besok Senin sesuai dengan perhitungan kalender yang menjadi rujukan mereka selama ini. Sedangkan yang lain, akan menunggu pengumuman dari Pemerintah Pusat melalui sidang Isbat Kementerian Agama.

Panasnya Suhu Politik di Indonesia

Kontestasi Pilpres 2024 kemarin memang berhasil meningkatkan suhu politik di Indonesia menjadi paling panas sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, kecurangan dan ketidakadilan dipertontonkan secara nyata dan dibela habis-habisan oleh pemuja ataupun simpatisan penguasa saat ini. KPU dan Bawaslu yang seharusnya menjadi wasit dalam pertandingan justru menjadi oknum yang melegalkan kecurangan bahkan melindungi pelakunya. Berarti ya mereka sebenarnya pelaku utamanya.

Saya berharap Ramadhan 1445H tahun ini akan membuat Negara Kesatuan Republik Indonesia ini mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Saya dan kawan-kawan lain tentunya sudah jengah dengan bobroknya politik dan demokrasi di negara tercinta ini. Hujatan dan sebaran kebencian semakin massif dan dibiarkan terus bergulir, atau malah mendapat sokongan dari elit penguasa. Saya berharap Allah menurunkan pertolongan juga untuk semua orang yang terzalimi di negara ini dan di belahan bumi lainnya, terutama Palestina.

Harapan di Ramadhan

Lalu, tahun ini mungkin berat untuk kehidupan beberapa orang. Mungkin itu juga berlaku untuk saya, tapi ada harapan besar terhadap keberkahan Ramadhan 1445H. Bahwa suatu saat kehidupan akan semakin membaik dengan perbaikan ibadah selama bulan ini. Vibes puasa Ramadhan tentu akan membuat kita menjadi lebih mudah untuk meningkatkan ibadah dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Sudah tentu dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena tanpa izin-NYA tentu kita tidak bakal mendapatkan nikmatnya bulan Ramadhan. Tanpa izin Allah, kita hanya mendapatkan momen menahan lapar dan dahaga tanpa kenikmatan dalam beribadah. Apalagi kalau hanya berpuasa sebagai rutinitas tahun untuk menyambut Lebaran, sudah tentu kita kehilangan esensi puasa itu sendiri.

Oleh karena itu, saya berharap sekali segala himpitan kehidupan akibat kesalahan dan dosa dari diri kita, atau yang ditimpakan ke pemimpin kita yang dzolim, diangkat oleh Allah dan digantikan dengan keberkahan. Itu sih harapan saya. Kalau kawan sekalian bagaimana?

Di momen ini, saya ingin mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1445H. Semoga kita semua bisa mendapatkan keberkahan Ramadhan tahun ini. Aaamiiiin.

Leave a comment