Iman itu Mahal atau Murah?

islam-quote

Sebuah ilustrasi. Jika punya barang mahal, misalnya ada jas dengan harga Rp. 5 juta. Apakah perlakuannya akan sama dengan memperlakukan jas seharga Rp. 200.000? Apakah kita akan mencucinya dengan cara mencuci celana dalam atau kaos dalam? Tentu tidak jawabannya. Jas mahal seperti itu bakal dibawa ke binatu untuk dicuci dengan cara dryclean. Tentu biaya cucinya juga mahal, minimal Rp.50.000 atau bahkan bisa ratusan ribu. Saya pernah melihat seseorang menghabiskan Rp.150.000 hanya untuk mencuci baju koko, sarung, dan sebuah jas di binatu terkenal di Bandung. Betapa besarnya perlakuan seseorang terhadap barang mahal. Lalu, bagaimana kita memperlakukan keimanan kita terhadap Allah Azza wa Jalla? Iman itu mahal bukan?

Tentu jawabannya akan beragam. Ada yang akan mengatakan iman itu tak dapat diukur dengan ukuran material. Ada yang secara tegas akan mengatakan iman itu mahal sekali harganya, bahkan lebih mahal terhadap dunia dan seisinya. Oleh karena itu, seseorang bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan keimanannya. Lalu, timbul pertanyaan selanjutnya, mengapa ada orang yang rela menjual imannya hanya karena setumpuk uang atau nafsu? Di situlah peran serta iblis untuk merayu manusia. Mahal murahnya iman itu tergantung pada kemampuan seseorang mengendalikan hawa nafsunya. Pada dasarnya, iman itu sangatlah mahal. Karunia terbesar yang diberikan oleh Allah kepada kita adalah keimanan kita kepadanya. Allah menciptakan akal kepada kita untuk menumbuhkan keimanan. Jangan sampai Allah mencabut nikmat itu, sehingga kita terjerumus dalam kenistaan dan kebodohan. Banyak orang yang menolak untuk beriman kepada Allah bukan karena tidak mengakui kekuasaan Allah, tetapi karena mereka terlalu sombong, takut, was-was, atau perasaan lemah lainnya. Manusia takut akan kehilangan kenikmatan semu di dunia. Padahal, Allah telah menjanjikan kenikmatan yang abadi dengan nikmat iman yang kita jaga di dunia. Semoga keimanan kita tetap terjaga kawan.

Iblis tidak akan pernah puas dalam menggoda manusia untuk menyimpang dan berpaling dari agama Allah ini. Namun, jika kita bersandar pada kekuasaan Allah, Insyaa Allah akan dilindungi bahkan dijauhkan dari godaan iblis. Salah satu cara untuk tetap istiqomah di jalan Allah adalah dengan mengerjakan sholat wajib dan sunnah. Diriwayatkan dalam sebuah hadist, jika kita mengerjakan sholat maka akan terjaga amalan lainnya. Jika sudah terbiasa meninggalkan shalat, maka akan mudah meninggalkan amalan lainnya. Untuk laki-laki, shalat wajib itu di masjid. Setelah shalat, maka ada kewajiban menghidupkan majlis ilmu. Ada kewajiban muslim untuk menuntut ilmu setiap hari. Paling tidak sekali saja. Makanya dalam beberapa masjid ada kegiatan taklim ba’da shalat wajib. Ini yang perlu kita ikuti untuk menjaga stabilitas keimanan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semoga kita semua istiqomah ya kawan. Itu sudah.

Leave a comment