Mimpi Bikin Susah Tidur

A dream you dream alone is only a dream. A dream you dream together is reality

John Lennon

Ada yang mengatakan bahwa untuk mimpi harus tertidur. Sekilas benar jika dikaitkan dengan sebuah keadaan saat kita sedang tidur. Tapi mimpi seperti ini hanyalah ilusi, bukan sebuah kenyaatan yang harus dipercayai seluruhnya. Hanya sedikit dari sekian banyak manusia di dunia yang mimpinya adalah sebuah kenyataan, namun hanya bisa ditemui dalam mimpi. Kok yo mbulet tho? Maksudnya, hanya sedikit dari kita yang bisa bermimpi bertemu dengan Baginda Rasulullah dalam mimpi. Percaya gak percaya sih kawan, karena ini hanya cerita dari yang pernah mengalaminya. Di sini saya gak mau cerita tentang itu, tapi saya ingin cerita tentang pernyataan Almarhum Eyang Habibie.

Banyak orang berpikir bahwa untuk bermimpi harus tidur, tetapi justru mimpi yang sebenarnya justru membuatmu susah untuk tidur.

B.J. Habibie

Entah di mana saya baca pernyataan beliau tentang itu. Mungkin juga saya dengar. Kalo kawan pernah membaca atau mendengarnya pasti tau. Itulah mimpi. Saat semua orang tertidur untuk bermimpi, justru saya susah tidur karena memikirkan mimpi-mimpi dan harapan di masa depan. Walaupun kata Surayah Pidi Baiq

Kita tak akan pernah hidup di masa depan, karena kenyataannya kita hidup di hari ini untuk lebih baik dari masa lalu

Pidi Baiq

Itulah mimpi yang sebenarnya. Justru otak ini sedang berpikir keras bagaimana mencapai mimpi itu. Saya tidak akan bercerita tentang mimpi dan harapan saya di masa depan buat kawan-kawan. Tetapi, catatan hari ini akan bercerita mengapa kita harus bermimpi. Menaruh harapan akan masa depan bukanlah sebuah khayalan belaka. Menaruh harapan pada masa depan adalah bentuk doa pada Sang Maha Kuasa. Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi. Bedanya orang yang suka berkhayal dengan yang bermimpi adalah eksekusi.

Ada yang pernah bilang, eksekusi adalah kunci meraih mimpi. Lebih baik mengeksekusi penuh rencana yang masih setengah jadi, daripada mengeksekusi setengah dari rencana yang sudah penuh. Semua tergantung pada usaha dan kerja keras. Kalau kata Sandiaga Uno, Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas. Mohon maaf kalau tulisan ini banjir quotes dari banyak orang. Saya sendiri belum bisa memberikan quote untuk kawan-kawan karena mimpi saya belum tercapai. Mungkin nanti kalau sudah tercapai mimpinya, InsyaaAllah akan saya ceritakan pengalaman itu di sini. Doakan mudah-mudahan tetap konsisten menulis walaupun mungkin nanti akan lebih sibuk.

Jadi kawan, apakah jika bermimpi hidup menjadi berarti? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Karena mimpi dan kenyataan diapit oleh eksekusi sungguh-sungguh. Kalau punya mimpi tapi tidak dikejar, maka hanya cerita bualan yang tidak berarti. Start small, but act big. Saya pernah baca, ada 7 ciri orang yang punya work ethic dalam mengejar mimpi. Mudah-mudahan kita bisa membangun dalam diri kita. Apa itu?

  1. Tepat waktu
  2. Fokus
  3. Dedikasi
  4. Profesional
  5. Mau meningkatkan kapasitas diri
  6. Inisiatif
  7. Produktif

Semua sifat di atas semoga bisa kita tumbuhkan kawan. Semua akan bergantung bagaimana kita tetap konsisten untuk membangun pribadi yang punya etika kerja. So, bermimpilah dan wujudkan. Bukan masalah sejauh mana kita bisa bermimpi, tetapi sejauh mana kita bisa mewujudkannya. InsyaaAllah ikhtiar penuh, tawakkal penuh, hasilnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tentukan. Let’s dreaming.

Leave a comment