Dua Hari yang Mengesankan

tmp_20131215_0657161766949815

Sejak sabtu kemarin saya menjelajah Kota Jakarta. Selama ini saya hanya numpang lewat kalau dalam perjalanan Bandung – Lampung, atau sebaliknya. Kota yang katanya lebih kejam dari ibu tiri, setidaknya itu yg dikatakan dalam lagunya Koes Ploes. Sejak dulu saya mengamini lagu itu. Apalagi citra melalui media massa dan elektronik kerap menampakkan sisi kelam kota Jakarta. Tapi entah kenapa sejak kemarin saya melihat ada sisi pesona yang sanggup memukau di ibu kota ini. Banyak hal yang belum saya ketahui tentang kota Jakarta. Sekalipun saat tiba saya sudah dijejali dengan kondisi sesak polusi dan bising, setidaknya Istiqlal menyejukkan hati ini. Akan saya ceritakan di sesi tersendiri nanti tentang Istiqlal dan lokasi kunjungan saya.
Setidaknya saya telah mengunjungi beberapa lokasi ikonik Jakarta. Sebut saja Bundaran HI, Senayan, Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, Kota Tua Fatahillah, Kopi Oey Sabang, Istana Merdeka, Musium Nasional, dan beberapa tempat seru. Bukan hanya Jakarta, setidaknya saya mengunjungi Bogor sekalipun hanya mengunjungi Kebun Raya. Banyak kisah yang mungkin manis untuk diceritakan pada posting berikutnya.
Tulisan ini saya tulis seadanya karena mata ini sudah lelah. Apalagi sekarang saya sudah meninggalkan Jakarta. Entah kapan lagi bisa menjelajah di kota ini. Masih banyak sisi yang belum sempat saya potret. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih buat teman-teman diskusi masa depan di Kopi Oey. Puguh, Ahmed, dan Rais. Semoga apa yang kita bahas akan mengantarkan kita hidup mulia lalu mati syahid. Jempol saya sudah sering salah menekan tombol imaji dari hape. Artinya sudah saatnya saya tidur di gerbong bisnis Argo Parahyangan ini. Semoga Bandung menyambut dengan malam yang tenang tanpa hujan.

2 thoughts on “Dua Hari yang Mengesankan

Leave a comment