Ketika Anak Sakit

Sudah lama tidak melanjutkan aktivitas menulis di blog ini. Beberapa hari belakangan ini saya fokus merawat Aira yang sedang sakit. Yah, sakit batuk pilek dan disertai demam. Tetangga sekitar juga mengalami hal yang sama, anak mereka diserang penyakit batuk pilek. Memang lagi musim batuk pilek. Hanya saja, Aira yang paling parah sakitnya. Mungkin karena menjadi anak yang terakhir terkena penyakit itu. Entahlah, saya juga hanya bisa menerka saja.
Alhamdulillah kemarin sudah bertemu dokter dan diberi obat batuk dan demam. Sakit Aira tergolong berat karena suhu badannya naik turun. Itupun turun setelah diberi obat penurun panas, tetapi naik lagi setelah 4 jam pemberian obat. Saya heran kenapa hal ini bisa terjadi. Jika kata dokter itu wajar, tetapi kata kakak saya yang percaya dengan hal takhayul berbeda lagi. Katanya Aira ditegur makhluk halus. Saya sih kurang percaya karena bagaimana bisa? Kalau mendengar cerita awalnya mungkin juga benar karena sebelumnya Aira dan Bundanya mendatangi jembatan belakang rumah yang jarang disinggahi orang. Sekilas jembatan itu biasa saja karena seperti layaknya jembatan yang sering dilintasi setiap Bunda Aira berangkat kerja. Tetapi kalau mendengar cerita yang beredar katanya pernah ada kejadian anak kecil meninggal karena terjatuh dari jembatan itu. Saya sih bukan termasuk orang yang percaya dengan hal takhayul seperti itu. Tapi setidaknya Aira selalu dibentengi dengan doa penolak bala. Kalau menurut saya mungkin demam Aira karena sistem kekebalan tubuhnya sedang berkembang mengatasi virus maupun bakteri yang menyerang. Jadi tubuhnya menjadi panas karena aktivitas metabolisme dalam tubuhnya.
Kalau secara cuaca, mungkin memang penyakit batuk pilek sedang mewabah saat ini. Cuaca Lampung yang terkadang hujan lalu panas terik menjadi faktor pendukung penyakit batuk pilek. Apalagi hampir semua balita di kompleks tempat tinggal kami terserang penyakit yang sama. Kemungkinan untuk saling menularkan penyakit sangat besar. Apalagi setiap sore para balita (orang tuanya jua) berkumpul di depan rumah untuk bercengkerama. Jadilah mereka saling menularkan penyakit. Saya berharap Aira lekas sembuh dan lincah kembali.
Benar kata beberapa teman yang sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Ketika anak sakit, dunia rasanya seperti terbalik. Saya sendiri merasakan hal yang sama ketika mendengar Aira sakit. Rencana untuk ke Tangerang dari Bandung langsung saya batalkan dan langsung berangkat ke Lampung di hari yang sama. Sampai di Lampung, saya harus mengatasi kerewelan Aira. Sulit sekali untuk mengetahui apa yang ditangisi oleh Aira. Saya hanya bisa menebak penyebab tangis Aira. Kasihan sekali melihat anak saya yang lincah menjadi lemah tak berdaya karena sakit.
Kawan sekalian yang punya pengalaman sama seperti saya, mungkin bisa membagikan tips mengatasi bayi yang sakit batuk pilek.

Leave a comment