Memupuk Persaudaraan dari Reuni Keluarga

Kawan pernah dengar kalau memperpanjang tali silaturahim akan memperpanjang umur? Ini hadist Rasulullah, dan terbukti bahwa silaturahim membuat kita menjadi bahagia karena jarangnya bertegur sapa dengan keluarga akan menaikkan kadar hormon endorphin. Orang yang bahagia cenderung akan panjang usianya (walaupun kita tidak tahu lama usia seseorang). Salah ajang untuk mempererat tali silaturahim adalah reuni keluarga. Kawan sekalian mungkin punya agenda tahunan atau periode tertentu untuk berkumpul dengan keluarga besar entah itu dari garis keturunan ayah atau ibu. Saya sendiri pun punya agenda tahunan reuni keluarga walaupun dari garis keturunan ibu mertua.

Ajang tahunan ini menjadi momen untuk semua saudara dalam garis keturunan nenek dari ibu mertua saya akan berkumpul dan saling update jumlah keluarga baru. Ada yang baru punya menantu, ada yang menantunya sudah punya anak, ada yang ceritanya harus pisah jalan, dan juga mengenang mereka yang sudah mendahului menghadap Tuhan. Hal ini memang membahagiakan untuk kami sekalipun terkadang perjalanan untuk menuju lokasi pertemuan tidak jarang sangat jauh. Ya wajarlah, kan semua anak cucu dari orang tua ibu mertua tersebar. Mereka tidak tinggal di kabupaten atau provinsi yang sama. Namun, ajang ini tidak menyurutkan semangat setiap anggota keluarga untuk berkumpul. Ya, namanya reuni keluarga, tentu banyak cerita antar keluarga yang harus diceritakan.

Reuni keluarga di Indonesia atau di belahan dunia lainnya tentu punya maksud dan tujuannya masing-masing. Kalau pandangan saya, reuni ini sangat penting untuk terus dipupuk untuk mengingatkan ke anak cucu bahwa di mana pun kita berada, apapun kondisi hidup kita, keluarga adalah akar yang tak boleh tercabut. Miris kan kalau ternyata kita sendiri tidak mengenal siapa sepupu atau ponakan dari keluarga yang garisnya jelas. Tentu juga ini penting untuk melacak garis keturunan atau nasab seseorang. Terlebih lagi kalau ajang reuni ini bisa dijadikan sebagai penggerak ekonomi keluarga. Ini jauh lebih hebat lagi. Bagaimana tidak, jika sebuah keluarga besar memiliki 100-an anggota ini cukup untuk membentuk koperasi keluarga, dan tentunya dengan pengelolaan profesional. Koperasi ini bisa dijalankan untuk memberikan pembiayaan ke usaha produktif dan keuntungannya bisa dibagikan setiap acara reuni keluarga. Ya kan?

Jadi menurut saya reuni keluarga harusnya bisa dikelola dengan baik lagi. Tentu, ide buka usaha atas nama keluarga besar akan menimbulkan perpecahan jika tidak dikelola dengan akuntabel. Berapa banyak keluarga yang hancur karena permasalahan warisan. Ujung-ujungnya tentang uang juga kan? Makanya kalau menurut saya, nilai persaudaraan yang harus dijunjung di sini. Itulah kenapa saya melihat potensi besar yang bisa dikembangkan di acara reuni keluarga ini. Bagaimana menurut kawan sekalian?

Leave a comment