Debat III Capres, Anies Full Attack, Prabowo Full Defense Shamelessly, Ganjar Moderate

Bila kawan menonton debat semalam, ada beberapa tontonan yang menurut saya sangat layak untuk dibahas. Masing-masing paslon menunjukkan kembali bagaimana kualitas gagasan dan bakal kebijakan yang menjadi pegangan mereka jika berhasil terpilih. Oke mari kita bahas kawan-kawan.

Anies Tampil Menyerang

Bukan rahasia lagi jika melihat pada kapasitas intelektual seorang Anies Baswedan, maka kita disuguhkan dengan kemampuan argumentasi yang apik semalam. Saya melihat pola yang digunakan oleh Capres 01 sama dengan debat pertama sebelumnya. Beberapa data dan fakta yang digunakan dalam argumentasi beliau terlihat untuk menekan Capres 02. Saya tidak melihat beliau mencoba untuk menyerang Capres 03. Mungkin Ganjar tidak punya celah untuk dibahas, setidaknya untuk tema debat semalam. Menurut pendapat saya, debat semalam memang untuk mengupas habis Prabowo yang notabene masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Bahkan bukan hanya Anies, Ganjar sendiri beberapa kali menyerang Prabowo terkait dengan isu pertahanan keamanan.

Anies menyerang bukan tanpa data, sekalipun beberapa dibantah langsung oleh Prabowo, namun data yang tersedia saat ini bisa dicari melalui mesin pencari dengan sumber yang valid. Sebut saja soal Food Estate yang disinyalir menguntungkan korporasi milik kroni Prabowo. Isu ini memang ditunggu untuk dibahas dan ternyata Anies langsung menyerang bagian itu. Belum lagi perusahaan yang terlibat dalam pembelian alutsista ternyata juga masih kroni Capres 02. Selain itu, Anies juga menyerang isu kepemilikan lahan yang sangat luas oleh Prabowo, walaupun menurut saya ini menyerempet urusan pribadi. Kita tau memang Prabowo memiliki lahan pribadi maupun lahan HGU (Hak Guna Usaha) di Kalimantan dan Sumatera. Tetapi apakah boleh membahas itu di debat ini? Saya tidak tau ini masuk ke ranah pribadi atau masalah etis. Sekali lagi, bahwa Anies menggunakan Taktik, Strategi, dan Teknik yang hebat di debat kali ini. Jika tujuannya untuk memancing Prabowo mengeluarkan sifat aslinya yang tempramen, maka ini berhasil.

Prabowo Bertahan, Tapi Memalukan

Berbeda dengan Anies, dalam debat kali ini pun, Prabowo bertahan atas serangan yang dilancarkan oleh Anies dan Ganjar. Tetapi menurut saya, beliau tidak mampu bertahan secara apik. Ketika terdesak dengan argumen lawan debatnya, Prabowo justru menyerang segala arah. Padahal jika dipikir-pikir beliau ini kan mantan jendral perang yang seharusnya tergambarkan pada kemampuan dalam menyusun taktik dan strategi. Tapi, semalam saya hanya melihat orang lanjut usia yang emosinya tidak stabil. Akhirnya metode yang dipakai adalah dengan marah pada paslon lain. Selain itu, saya tidak melihat letak kemampuan Prabowo untuk menyampaikan gagasan terkait pertahanan, keamanan, gan politik global yang seharusnya menjadi keahlian beliau.

Kalau kawan menonton debat semalam, Prabowo acap kali menunjukkan arogansinya, dan bukan hanya itu, beliau bahkan memotong waktu yang dimiliki oleh Anies dalam menyampaikan pendapat. Nah, di sini juga harusnya menjadi catatan buat KPU, seharusnya timer Anies yang diinterupsi oleh Prabowo seharusnya dihentikan dulu sampai situasi menjadi kondusif. Belum lagi, Prabowo berkacak pinggang menunjukkan sikap yang tidak etis. Apakah ini gimik “GEMOY” yang diusung oleh beliau? Sungguh tidak pantas untuk menjadi seorang presiden. Saya melihat ketidakmampuan Prabowo dalam menyusun argumen, membuat beliau terpancing emosinya. Jadi kita bisa lihat ketika ditanya soal etis, beliau kembali menyerang bahwa Capres 01 tidak pantas untuk berbicara etis karena dianggap sebagai penghasut.

Pertahanan ini sakral bagi kita ini menyangkut keselamatan kita, jangan karena ambisi pribadi, kita menghasut dan menyesatkan rakyat. Itu etik yang tertinggi saudara profesor Anies Baswedan itu etik yang tertinggi

Prabowo Subianto

Pertahanan negara adalah hal penting bagi menjamin keselamatan rakyat. Kalau ambisi pribadi, bukannya Prabowo sendiri yang sangat berambisi untuk menjadi presiden dan menyesatkan rakyat dengan program susu dan makan siang gratisnya? Bukankah tim Prabowo yang berkeliling pesantren dengan uang 1 milyar untuk meminta dukungan (ini valid karena salah satu saudara istri yang menjadi pengurus pesantren dapat guyuran uang 1 milyar untuk dukung Prabowo)? Lalu, siapa yang ambisi sekarang?

Ganjar Terlihat Moderat

Di sisi lain, Ganjar Pranowo menampilkan dirinya sebagai orang yang berada di tengah-tengah persaingan sengit antara Capres 01 dengan 02. Apakah ini alasan KPU menempatkan podium beliau di tengah yang biasanya harus di pinggir sesuai urutan? Ganjar sendiri menyampaikan argumen beliau berdasarkan data dan fakta yang sudah dihimpun oleh timnya. Di sini, Ganjar menyampaikan dengan gaya beliau yaitu dengan contoh kasus nyata di lapangan. Saya bisa melihat bahwa Ganjar mencoba untuk bermain aman dengan sedikit menyentil Capres 01 dan 02. Kualitas beliau bisa terlihat dalam mengelaborasi argumen dan gagasan dalam tataran langkah konkrit. Beliau mampu menjelaskan apa yang menjadi permasalahan utama dari sistem pertahanan di negara kita. Dari sini saya melihat model yang ditampilkan Ganjar sama seperti yang dilakukan oleh Presiden SBY di masa lalu.

Isu Rohingya Tidak Muncul

Isu terkait dengan Rohingya sayang sekali tidak muncul. Seharusnya, ini bisa menjadi bahan pertanyaan yang bisa ditujukan untuk menyerang Anies Baswedan. Jika kawan pernah liat, bahwa Anies pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia harus menyiapkan tempat untuk eksodus Rohingya. Tapi itu konteks yang dulu, saat Myanmar berusaha melakukan “ethnic cleansing” terhadap Muslim Rohingya. Namun, sekarang sudah berbeda kasusnya karena kedatangan Rohingya ke Indonesia mulai menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Sepertinya ada intervensi asing untuk mencoba menginfiltrasi pertahanan Indonesia melalui isu kemanusiaan. Jangan lupa, bahwa dulu Indonesia kehilangan Timor Timur (Timor Leste) karena intervensi asing terkait isu kemanusiaan. Ujung-ujungnya ternyata ada agenda tersembunyi Amerika dan Inggris terkait kekayaan alam di Timor Timur. Soal Rohingya juga bisa jadi gerbang PBB (sebut Amerika dan kroninya) untuk masuk ke Indonesia melalui Aceh karena di sana punya banyak cadangan kekayaan alam yang melimpah. Bisa saja, isu Rohingya akan disusupi dengan isu GAM sehingga Aceh meminta untuk merdeka kembali.

Gaza Dianggap Bangsa Lemah

Ada pernyataan Prabowo yang menurut saya akan menyakitkan Palestina. Beliau mengatakan bahwa Palestina adalah bangsa lemah dari sisi pertahanan sehingga ditindas oleh bangsa yang lebih kuat. Okelah, kalau sekarang kita lihat Gaza memang sangat lemah karena sudah 70-an tahun diduduki oleh Israel. Apalagi sekarang ini Gaza masih digempur oleh Israel. Padahal pernyataan beliau yang mengutip pembukaan UUD 1945 sudah tepat, tetapi tidak diikuti dengan gagasan konkrit beliau soal perdamaian dunia. Kalau hanya mengirim suplai bantuan ke Palestina, ini sebenarnya sudah dilakukan oleh badan-badan bantuan bertahun-tahun lamanya. Tapi, posisi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia tidak terlihat di situ. Saya bisa katakan, bahwa Palestina bukanlah bangsa yang lemah, sekalipun mereka mendapatkan pelemahan dari Zionis Israel. Justru kitalah yang sebenarnya lemah, hanya saja belum terlihat kelemahan itu karena belum diserang.

Jadi bagaimana menurut kawan sekalian?

Leave a comment